Meskipun mereka tidak mempunyai tips atau teknik marketing yang baik tetapi pemasaran produk mereka laku keras. Kenapa produk 'seni' yang mereka buat dapat menjangkau seluruh indonesia bahkan sampai ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, atau mungkin sekarang peredarannya sudah sampai ke Hongkong. Jurus marketing apa yang mereka gunakan?
Ternyata selidik punya selidik mereka hanya menggunakan media teknologi HP.
Dari teknologi inilah mereka merasa bangga dan puas dengan hasil video mesum produksi mereka. Iseng-iseng mereka tunjukan ke teman-teman mereka di sekolah, lalu ada yang berminat mengcopy film tersebut sebagai koleksi. Ternyata pemasaran yang mereka gunakan hanya seperti itu, tetapi anehnya dalam waktu singkat produk mereka laku keras.
Bingung bagaimana caranya dapat beredar sampai ke seluruh indonesia? Yah, dari teman-teman atau orang yang sudah menguasai bagaimana cara meng-upload movie di internet.Informasi yang disebarkan lewat internet tetntu dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun diseluruh dunia. Untuk mendapatkan gambar dan koleksi gambar porno seperti inipun juga tidak terlalu sulit.
Mengapa dan apa latar belakang mereka bersedia menjadi lakon atau aktor dalam pembuatan film panas tersebut? Menurut pakar psikologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang bernama Arista Adi Nugroho S.Psi, MM saat ditemui wartawan Solopos, mengatakan bahwa faktor internal si pelaku merupakan faktor yang paling dominan. Maksudnya, bila seorang remaja mempunyai hubungan yang sehat dalam lingkungan keluarga maka kemungkinan untuk melakukan tindakan 'bodoh' ini juga semakin kecil.
Dalam surat kabar harian Solopos, Minggu Pon 21 Desember 2008 dikatakan "Remaja yang mempunyai interaksi sosial yang baik biasanya cenderung memiliki perilaku yang lebih baik. Karena ia bisa mengaktualisasi deirinya dengan baik. Lain halnya bagi remaja yang punya masalah dengan interaksi sosialnya. Merasa tidak bisa berinteaksi dengan baik, akhirnya dipilih cara lain, yang akhirnya seperti yang terlihat dalam video-video mesum".
Peredaran video mesum, foto telanjang, gadis sexy berpose bugil, atau movie bokep sangat sulit dibendung. Karena teknologi media lebih cepat dari usaha manusia yang berupa undang-undang atau norma masyarakat. Meskipun hukum sudah melarang tapi kenyataannya masih tetap sukses beredar. Meskipun ada wacana agar anak-anak di tingkat SD, SMP, dan SMU dilarang membawa HP atau PDA di sekolahnya, juga bukan solusi yang tepat. Karena diluar sekolahpun mereka masih dapat melakukan transaksi ini.
Apapun usaha kita sepertinya sia-sia, tetapi jika kita tetap berusaha maka paling tidak kita dapat menyelamatkan generasi muda yang masih mempunyai kesadaran
Dari teknologi inilah mereka merasa bangga dan puas dengan hasil video mesum produksi mereka. Iseng-iseng mereka tunjukan ke teman-teman mereka di sekolah, lalu ada yang berminat mengcopy film tersebut sebagai koleksi. Ternyata pemasaran yang mereka gunakan hanya seperti itu, tetapi anehnya dalam waktu singkat produk mereka laku keras.
Bingung bagaimana caranya dapat beredar sampai ke seluruh indonesia? Yah, dari teman-teman atau orang yang sudah menguasai bagaimana cara meng-upload movie di internet.Informasi yang disebarkan lewat internet tetntu dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun diseluruh dunia. Untuk mendapatkan gambar dan koleksi gambar porno seperti inipun juga tidak terlalu sulit.
Mengapa dan apa latar belakang mereka bersedia menjadi lakon atau aktor dalam pembuatan film panas tersebut? Menurut pakar psikologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang bernama Arista Adi Nugroho S.Psi, MM saat ditemui wartawan Solopos, mengatakan bahwa faktor internal si pelaku merupakan faktor yang paling dominan. Maksudnya, bila seorang remaja mempunyai hubungan yang sehat dalam lingkungan keluarga maka kemungkinan untuk melakukan tindakan 'bodoh' ini juga semakin kecil.
Dalam surat kabar harian Solopos, Minggu Pon 21 Desember 2008 dikatakan "Remaja yang mempunyai interaksi sosial yang baik biasanya cenderung memiliki perilaku yang lebih baik. Karena ia bisa mengaktualisasi deirinya dengan baik. Lain halnya bagi remaja yang punya masalah dengan interaksi sosialnya. Merasa tidak bisa berinteaksi dengan baik, akhirnya dipilih cara lain, yang akhirnya seperti yang terlihat dalam video-video mesum".
Peredaran video mesum, foto telanjang, gadis sexy berpose bugil, atau movie bokep sangat sulit dibendung. Karena teknologi media lebih cepat dari usaha manusia yang berupa undang-undang atau norma masyarakat. Meskipun hukum sudah melarang tapi kenyataannya masih tetap sukses beredar. Meskipun ada wacana agar anak-anak di tingkat SD, SMP, dan SMU dilarang membawa HP atau PDA di sekolahnya, juga bukan solusi yang tepat. Karena diluar sekolahpun mereka masih dapat melakukan transaksi ini.
Apapun usaha kita sepertinya sia-sia, tetapi jika kita tetap berusaha maka paling tidak kita dapat menyelamatkan generasi muda yang masih mempunyai kesadaran
Mantabs... mari berinternet sehat...
BalasHapus