Beruang madu termasuk salah satu jenis beruang terkecil di antara
jenis beruang yang ada di dunia. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi
punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 - 65 kg. Kuku yang panjang
digunakan untuk memanjat pohon-pohon yang berbatang lurus dan tinggi
dengan cepat dan mudah.
Beruang madu berwarna hitam, dengan sedikit bulu yang keputihputihan
atau kuning yang berbentuk "V" di dadanya: Moncongnya berwama lebih
cerah dari wama badannya.
Beruang madu senang hidup di hutan-hutan
primer, hutan sekunder, dan sering juga di lahan-lahan pertanian.
Penyebarannya mencakup Sumatera dan Kalimantan serta Semenanjung
Malaya, Indocina, Cina Selatan dan Burma. Di propinsi Bengkulu banyak
dijumpai di daerah-daerah rawan gangguan, yaitu di kabupaten Bengkulu
Selatan dan Bengkulu Utara.
Beruang madu walaupun termasuk ke dalam ordo karnivora (pemakan
daging) tetapi bersifat omnivora (pemakan segala), antara lain
binatang-binatang kecil, burung, ayam, buah-buahan dan daun-daun
tertentu terutama pucuk-pucuk palem.
Makanan yang paling disukainya ialah sarang lebah (anak beserta
madunya), oleh karena itulah binatang ini disebut "beruang madu".
Caranya seekor beruang memangsa sebuah sarang madu, ialah dengan
memasukkan kuku-kuku kaki depannya ke dalam sebuah sarang yang sudah
ada madunya, lalu menjilat madu beserta anak lebah itu dari dalamnya.
Kegiatan mencari makan dilakukan pada malam hari.
Saat ini beruang madu terancam punah karena berkurangnya habitat
mereka dan akibat perburuan liar, baik untuk diambil dagingnya atau
kepentingan medis. Banyak orang China percaya bahwa bagian-bagian
beruang madu memiliki kekuatan menyembuhkan yang spesial.
sumber: Kidnesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar