Srabi Notosuman Selalu Antri Pembeli

Srabi Solo atau Serabi Solo adalah makanan ringan khas Solo, Jawa Tengah. Jika kita berjalan-jalan di sepanjang jalan Slamet Riyadi maka kita akan menemui penjaja srabi menggunakan grobak. Dulu saya sempat menghitung penjual srabi di sepanjang jalan tersebut. Saat saya menghitung ada sekitar 28 penjaja srabi, itupun belum termasuk yang libur alias bolos jualan. Sekarang saya belum sempat menghitung lagi, berapa jumlah pedagang srabi solo. Bertambah atau berkurang yang jelas makanan ringan ini adalah andalannya kota solo.

Semarang terkenal dengan Lompia Basah, Yogya terkenal Bakpia Pathok, Garut terkenal Jenang, nah kalo Solo ya Srabi nya. Srabi adalah jajanan khas yang terbuat dari tepung beras, dicampur dengan santan kelapa, dan ramuan rahasia. Bedanya Srabi Solo dengan Surabi Bandung, Srabi Pinang, atau srabi yang lainnya adalah rasanya yang nikmat, gurih, dan sedikit manis. Selain itu juga mempunyai bentuk yang sangat unik. Bentuknya seperti Surabi Bandung tetapi ada krispinya. Lihat Gambar 1.1 Srabi Solo Nikmat, Gurih, dan Manis

Gambar 1.1 Srabi Solo Nikmat, Gurih, dan Manis


Jika Anda berkunjung ke solo dan punya waktu luang (longgar) , sebaiknya Anda memyempatkan menikmati makanan yang khas ini. Saya tidak memperoleh keuntungan apapun dari Pengusaha Srabi Notosuman. Namun saya ingin bercerita sedikit buat Anda yang ingin menikmati Srabi Solo yang menurut lidah saya paling Euuuuunak.

Setelah icip sana, icip sini. . . . . . . memang srabi solo yang paling enak adalah Srabi Notosuman. Srabi Notosuman beralamat di Jl. Moh. Yamin 49 Solo, buka mulai Pukul 05.00 pagi. Harga sekarang saya tidak tahu karena saya sudah lama tidak membelinya. Harga terakhir saat saya beli adalah Rp.1200 entahlah sekarang.

Untuk membeli makanan ringan khas ini Anda tidak bisa langsung membawa pulang seperti saat Anda membeli Bakpia Pathok. Anda harus menunggu antrian yang banyak, sebaiknya Anda pesan dulu baru pulang. Sebab klo mau menunggu antrian bisa sampai memakan waktu 30 menit.