Kontroversi Kematian Pahlawan Revolusi Indonesia

Beberapa waktu yang lalu telah dibahas tentang Pahlawan Nasional Berdasarkan Kategori Perjuangannya yang saya bedakan menjadi 12 macam, yaitu Pahlawan Kemerdekaan, Revolusi, Pergerakan, Politik, Militer,  Pendidikan, Seni, Agama, Sastra, Pembagunan, Pers, dan Integrasi. Nah, sekarang kita akan mulai menguraikannya satu persatu.

Pembahasan seharusnya dimulai dari Pahlawan Kemerdekaan agar lebih rapi dan teratur. Namun karena saya lagi gak mood membahas tentang pahlawan kemerdekaan dan lebih memilih pahlawan revolusi indonesia. Jadi saya mohon maaf ya. Baiklah biar Anda gak capek membaca basabasi, langsung saja kita menuju pada pembahasan tentang pahlawan revolusi.


Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada orang-orang yang meninggal pada peristiwa  G 30 S PKI. Mereka adalah Ahmad Yani, Karel Satsuit Tubun, Mas Tirtodarmo Harjono,  Katamso Darmokusumo, Opu Daeng Risadju, D.I. Pandjaitan, Pierre Tendean, Siswondo Parman, Sugiono, R. Suprapto, Sutoyo Siswomiharjo (red: wikipedia).  

Namun sayangnya informasi yang kita peroleh dari materi sekolah pendidikan dasar masih kurang lengkap. Tapi entahlah dengan kurikulum saat ini, apakah sudah dilengkapi atau belum. Saat saya masih sekolah, jumlah pahlawan revolusi Indonesia berjumlah 7 orang. Data ini tidak salah, hanya saja masih belum lengkap. Bagi Anda, khususnya guru sejarah jika dalam kurikulum sekarang data pahlawan revolusi sudah dilengkapi tolong diinformasikan kepada kami melalui kolom komentar.

Gelar Pahlawan revolusi diberikan kepada mereka karena mereka memerangi idealisme yang bertentangan dengan Pancasila. Demi memperjuangkan kesaktian Pancasila, mereka harus menanggung resiko besar. Mereka gugur secara 'mengenaskan' dan misterius. 
Gugur secara mengenaskan? kematian mereka sangat memilukan hati. Mereka dibunuh seperti hewan yang tidak bisa melawan. Mohon maaf, bahasa kasarnya mereka dibantai seperti penjahat kriminal. Padahal mereka adalah para perwira militer. 

Secara misterius? Ya, karena oknum pembunuh yang menyebabkan kematian mereka bagi saya masih meragukan. Berdasarkan informasi yang saya baca di wikipedia, dijelaskan bahwa pemerintah orde baru menuduh pelaku pembunuhan adalah orang dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun keberadaan bukti-bukti yang kurang kuat, vonis yang diberikan pemerintah ORBA masih menjadi kontroversi sampai saat ini.

Mau debat tentang siapa pembunuh yang seharusnya bertanggung jawab atas meninggalnya para perwira revolusi? Silahkan saja, tapi ingat jangan asal menuduh tanpa bukti yang nyata. Kalo saya sih sementara masih setuju dengan vonis yang diberikan pemerintah, bahwa antek-antek PKI lah yang harus bertanggung jawab atas kematian para pahlawan revolusi. Bagaimana dengan pendapat Anda?

5 komentar:

  1. bener tuh memang pembunuhnya PKI ya??

    BalasHapus
  2. makasih gan artikelnya jadi tahu euyyy

    BalasHapus
  3. Idealisme PKI memang tidak sesuai dengan pancasila. Tapi apa bener gara2 idealisme yang tidak diterima di Indonesia menjadikan mereka bertindak biadap

    BalasHapus
  4. artikel yang bermutu. Tambah lagi pengetahuan saya.

    BalasHapus